a. Dial Indikator
Dial indikator atau dial gage digunakan untuk mengukur
kebengkokan, run out, kekocakan, end play, back lash, kerataan,
dan sebagainya. Didalam dial indikator terdapat mekanisme yang dapat
memperbesar gerakan yang kecil. Pada saat spindle bergerak sepanjang
permukaan yang diukur, gerakan tersebut diperbesar oleh mekanisme pembesar dan
selanjutnya ditunjukkan oleh jarum penunjuk.
Gambar 2.5 Dial Indikator
Prosedur
penggunaan dial indikator
1. Posisi
spindle dial indikator harus tegak lurus dengan permukaan yang diukur.
2. Garis
imajinasi dari mata si pengukur ke jarum penunjuk harus tegak lurus pada
permukaan dial indikator pada saat sedang membaca hasil pengukuran
3. Dial
indikator harus dipasang dengan teliti pada batang penyangganya, artinya dial
indikator tidak boleh goyang.
4. Putarlah
outer ring dan stel pada posisi nol. Gerakkan spindle ke atas dan ke
bawah, kemudian periksalah bahwa jarum penunjuk selalu kembali ke posisi nol
setelah spindle dibebaskan.
5. Usahakan
dial indicator tidak sampai terjatuh, karena terdapat mekanisme pengubah yang
sangat presisi.
6. Jangan memberi oli atau grease diantara spindle
dan tangkainya, karena akan menghambat gerakan spindle.
b. Bore Gage atau Cylinder Gage
Bore gage adalah merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mengukur diameter silinder. Pada bagian atas terdapat dial
gage dan pada bagian bawah terdapat measuring point yang dapat
bergerak bebas. Pada sisi lainnya terdapat replacement rod yang
panjangnya bervariasi tergantung keperluan. Dalam satu set, terdapat
bermacam-macam ukuran replacement rod dengan panjang tertentu. Disamping
itu juga terdapat replacement washer yang tebalnya mulai dari 1 – 3 mm. Replacement
securing thread adalah semacam mur pengikat yang fungsinya untuk mengunci
agar replacement rod dan washernya tidak lepas pada saat bore
gage digunakan.
Gambar
2.6 Bore Gage atau Cylinder Gage
Pengukuran
diameter silinder dengan bore gage memerlukan alat ukur lain yaitu
mistar geser dan mikrometer. Ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengukur
diameter silinder.
Cara
I :
a)
Ukurlah
diameter silinder dengan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukuran : 75,40
mm.
b) Pilih replacement rod yang panjangnya
lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76 mm.
c) Pasang replacement rod pada bore gage.
d) Ukur panjang replace-ment rod dengan mikrometer luar seperti pada
gambar 36 di samping dan usaha-kan jarum dial gage tidak bergerak,
misal diperoleh hasil pengukuran = 76,20 mm.
|
e) Masukkan replacement rod ke dalam lubang
(silinder), goyangkan tangkai bore gage ke kanan dan ke kiri seperti pada
gambar 37 sampai diperoleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus)
|
f) Baca besarnya penyimpangan yang
ditunjukkan dial gage, misal diperoleh 0,13 mm.
g) Besarnya diameter silinder adalah selisih
antara hasil pengukuran panjang replacement rod dengan besarnya
penyimpangan jarum bore gage.
Jadi
diameter silinder = 76,20 – 0,13 = 76,07 mm.
Cara
II :
a)
Ukurlah diameter silinder dengan mistar geser, misal diperoleh hasil pengukuran
: 75,40 mm.
b) Pilih replacement rod yang
panjangnya lebih besar dari hasil pengukuran tersebut, misal 76 mm.
c)
Pasang replacement rod pada bore gage.
d) Set mikrometer luar pada 76 mm, kemudian
tempatkan replacement rod antara anvil dan spindle mikrometer
e) Set
jarum dial gage pada posisi nol dengan cara memutar outer ring
f) Masukkan replacement rod ke dalam
lubang (silinder), goyangkan tangkai bore gage ke kanan dan ke kiri sampai
diperoleh penyimpangan terbesar (posisi tegak lurus)
g)
Baca besarnya penyimpangan yang ditunjukkan dial gage.
h)
Apabila penyimpangan jarum dial gage :
(1)
Di sebelah kanan nol: Ǿsilinder = 76 – penyimpangan
(2) Di
sebelah kiri nol : Ǿsilinder = 76 + penyimpangan
c. Caliper
Gage
Caliper gage adalah merupakan alat ukur
yang digunakan untuk mengukur diameter dengan ukuran kecil, misalnya diameter
lubang laluan katup, diameter dalam rocker arm dan sebagainya.
Pada bagian atas caliper gage terdapat dial
gage dan pada bagian bawah terdapat kaki (lug) yang dapat bergerak
bebas. Fungsi tombol yang terdapat pada dial gage untuk menggerakkan
kaki-kaki. Apabila tombol ditekan, maka kaki-kaki tersebut akan saling
berhimpitan (menyempit). Untuk menset nol dapat dilakukan dengan memutar outer
ring sehingga jarum penunjuk bertepatan dengan angka nol pada skala
pengukuran.
Gambar 2.7 Caliper
Gage
Prosedur
penggunaan Caliper Gage
Pengukuran komponen mesin dengan caliper gage memerlukan
alat ukur lain yaitu mistar geser dan mikrometer. Adapun prosedur pengukuran
diameter dalam dengan caliper gage dapat dilakukan sebagai berikut:
(1) Ukur diameter dalam dengan mistar geser, misal
diperoleh hasil pengukurannya = 8,40 mm
(2) Set mikrometer luar mendekati hasil pengukuran dengan
mistar geser, misal : 8,50 mm
(3)
Tempatkan kaki-kaki caliper diantara anvil dan spindle mikrometer
luar
(4) Gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukan jarum
maksimal (posisi tegak lurus).
(5)
Putar outer ring sampai angka nol pada skala pengukuran lurus dengan
jarum penunjuk.
(6) Tekan tombol caliper, kemudian masukkan kaki-kaki
caliper ke dalam lubang dan bebaskan tombol.
(7)
Gerakkan caliper sampai diperoleh penunjukkan maksimal.
(8) Baca penunjukkan jarum penunjuk pada caliper gage.
Apabila hasil pembacaan = 0,07 mm, maka diameter dalam lubang tersebut adalah =
8,50 – 0,07 = 8,43 mm
d. Telescoping
gage
Telescoping gage atau pengukur T merupakan
alat ukur pembanding yang biasa digunakan untuk mengukur diameter dalam komponen
yang agak ke dalam. Hal tersebut dimungkinkan karena alat ukur ini mempunyai
batang ukur yang cukup panjang. Poros ukur atau sensornya dapat bergerak
memanjang sendiri karena adanya pegas didalamnya. Pada batang pengukur
dilengkapi dengan pengunci yang dihubungkan dengan poros ukur sehingga dengan
pengunci tersebut, poros ukur dapat dimatikan gerakannya.
Alat ukur ini biasanya terdiri atas satu set yang berisi
beberapa pengukur T yang masing-masing mempunyai kapasitas pengukuran yang
berbeda (lihat gambar 43). Pada batang ukurnya biasanya sudah dicantumkan
kapasitas pengukurannya, misalnya 10 – 25 mm. Ini berarti ukuran terkecil yang
dapat diukur adalah 10 mm dan ukuran maksimumnya 25 mm.
Gambar 2.8 Telescoping
gage
Prosedur
penggunaan Telescoping gage adalah sebagai berikut :
a.
Pilihlah telescoping gage dengan kapasitas ukur tertentu sesuai dengan
range dari komponen yang akan diukur.
b.
Masukkan telescoping gage ke dalam lubang dan kendorkan penguncinya
sehingga poros ukur benar-benar menyentuh bidang yang diukur.
c.
Kuncilah gerakan poros ukur dengan cara memutar pengunci ke kanan sehingga
poros ukur tidak dapat bergerak lagi.
d. Keluarkan telescoping
gage yang sudah terkunci tersebut dari lubangnya.
e. Ukurlah panjang poros ukur dengan mikrometer luar.
Besarnya diameter lubang sama dengan angka yang ditunjukkan pada mikrometer.
No comments:
Post a Comment